Kamis, 20 Maret 2014

Merindu

Selamat malam.bagaimana kabarmu? Oh ya langsung saja. Aku merindukan kamu :) bagaimana ya caranya agar kamu ikut merasakan rindu ini? Haruskah aku mengatakannya? Huu itu sudah ku katakan pada kalimat sebelumnya,atau aku hanya akan diam merasakan rindu yg sedikit menyiksa batin ini seolah olah kau tak perduli dengan semua ini.
DULU rangkaian kata kata itu kamu berikan untukku , benarkah hanya untukku?aku rindu ketika aku dan kamu menjalani hari itu. "Hanya aku dan kamu" bukan "kita" aku takbisa melihat jelas ekpreai wajah imut itu hahaha tapi yang ku dapatkan hanya sebuah kata yang kau sampaikan tentang perasaanmu itu,kamu"kesepian"kan?
Sampai aku habiskan hari itu denganmu lalu aku terjaga dalam pesan terakhirmu dan ketika aku memulai hari yang baru kamu telah tersenyum dilayar ponsel ini seperti ini ":)" .kamu memulainya dengan indah namum aku mengakhirinya denga  luka.tak terpungkiri kamu hanya beranggapan bahwa aku dan kamu hanya sebatas teman yang lama tak berjumpa.betapa bodohnya aku ketika aku mengatakan "ya.aku cemburu dengannya karnamu" hanya karna kita menghabiskan hari hari bersama dan kita tetap terhubung?aku bisa merasakannya? Kini rindu ini meluap luap semenjak 21bulan yang lalu.
Kembalilah... tak hanya aku yang menginginkannya penantian ini merindukan dirimu penantian ini selalu menunggumu kembali dimalam dimana kita biasa menghabiskan sisa waktu yang ada.mampukah kita membuat malam malam yang tersisa menjadi lebih indah dibanding ,malam yang telah aku lewati bersamamu ? Agar aku tetap terjaga dengan pesanmu dan memulai hari baru dengan senyuman itu...
Mungkin ini rindu yang tak tersampaikan untukku tapi pesan terakhir kamu memberi aku sebuah isyarat  bahwa kamu memiliki apayang aku miliki atau "perasanku=perasaanmu" itu ka yang akan kamu katakan,tapi kenapa? Ketika aku menunggumu kehadiran mu menghilang dari pandanganku sampai sampai takada lagi pesan yang terkirim darimu,tak ada lagi sebuah senyum simpul di layar ponselku,tak ada lagi "gambar hantu" yang sengaja kamu kirimkan di malam hari sebelum aku terjaga.dan tak ada lagi sosok dirimu di waktu luangku.
Ah ya kamu sudah pergi dengan apa yang aku sesali kamu berjalan beriringan bersama penyesalanku sementara aku masih tetap disini di posisi awal kita bertemu.dan aku akan selalu berharap kamu akan meluangkan waktumu untuk menoleh kebelakang untuk kembali lagi..

*I'll be waiting for you,and now i miss our memories when we spend the time together. Its all i need forever with you♥

Kamis, 27 Februari 2014

Menjemput bahagia

Detik per detik terasa seperti sekian menit lalu terasa seperti ber jam jam kemudian akan seperti berhari hari ,hari demi hari yang terlewatkan selama 30 kali menjadi sebulan bahkan akan menjadi 1 tahun. Ketika aku menunggu kamu disini sebuah kata kiasan itu tidak  hanya sebuah kata yang hanya terucap tapi memiliki arti harapan atau sebuah penantian panjang setelah aku "menunggu" kamu. banyak orang berkata "halah menunggu itu membosankan" pernahkah terlintas di fikiran mereka jika sesuatu yang bisa merubah segalanya tak kunjung hadir dalam hidupnya?  Tapi itu semua tidak berlaku untukku.menunggu mu membuatku lebih semangat menjalani hidup yang penuh sesak amarah yang selalu membabi buta. Membuatku lebih tertarik dengan "menentang kerasnya hidup di keramaian"  gejolak emosi yang membakar tubuh ini membuat aku lebih ingin cepat menjemputmu biar aku tidak menunggu terlalu lama. Serasa ingin lebih cepat meraih mu,menggenggam mu dengan erat hingga menikmati hidup ini dengan sejuta rasa. Aku masih buta untuk melihat cahaya itu, cahaya akhir dari segala penantian ,tapi dari tempat aku berdiri saat ini sudah terlihat cahaya cahaya kecil dari celah pintu tepat didepan kamu berada.biarkan aku meraih mu dengan caraku,akankah nantinya aku bisa melakukan itu? Setelah aku menunggu mu dengan penuh penantian panjang,harus kah aku meronta ronta merasakan pedih nya luka untuk bisa menggapai mu?sudah kah kalian merencanakan cara untuk menempuh dan menggapainya?sadar lah setiap umat manusia pasti sangat ingin memiliki mu. Berfikirlah sesungguhnya sekarang kamu sedang menjemput dia yaitu "kebahagiaan mu sendiri" tiada hal yang bisa menandingi "kamu"(rasa bahagia) kalian sendiri jika kalian terus berusaha untuk tetap memilikinya