semua orang pun terdiam untuk berfikir, disaat yang sama aku berjalan ke arah jendela yang masih terbuka, aku menatap langit senja ,"indahnya" gumamku dan disaat yang bersamaan angin berhembus begitu kencang, memasuki ruangan ini . angin sore ini terasa dingin dan 'prangg!!' itu suara jendela yang terbentur diding luar sontak semua orang langsung kaget dan berpaling ke arah ku dan satu laki laki menghampiriku ,namanya Michael aku tahu nama nya baru saja ketika aku sampai di ruangan ini, kurasa mereka mereka ini sahabat sahabat ku.
Semakin dia berjalan menghampiriku semakin aku pejamkan mataku.ya aku takut. Lalu Michael menutup jendela tersebut dan menguncinya agar tak terbawa angin lagi .setelah itu dia menatap langit ,sama sepertiku. Sekarang Michael berada di dekatku. Kuperhatikan dia lebih dekat ,lebih dekat sehingga aku bisa mencium aroma tubuhnya .sangat manis dan lembut lalu kucoba menggenggam tangannya dan memanggilnya 'Michael' dan tak ada respon selama beberapa detik.
Lalu aku meninggalkan Michael baru beberapa langkah namun ada suara Michael yang terdengar "hei gue kayak merasakan kehadiran reina disini"
"Michael lo sakit? Lo gak liat ada reina disini? Dia lagi terbaring" ucap bryana.
"kalian gak bisa ngerasain kehadirannya?" cetus michael .
sementara mereka berbincang aku menghampiri tubuhku yang terbaring lemas ,aku hanya memperhatikannya kemudian mulai merasakan kulitnya ,begitu dingin . lalu ashton berjalan menghampiri ranjang tidurku dan berkata
"hei reina, liat deh kita semua ada disini,kecuali cal. Tau gak ,kita khawatir sama lo udah seminggu lo gak bangun.cepet sadar ya rei"
aku hanya menangis melihat apa yang sedang terjadi . teman temanku tak bisa melihat ku . mereka tak bisa melihat kehadiranku disini .mereka tak bisa merasakan kalau aku menyentuhnya. Dan aku hanya melihat tubuhku sedang terbaring lemas dan tiba tiba saja aku melihat, aku yang terbaring meneteskan airmata.
"reina? Hei dia baru saja meneteskan airmata "kata ashton ,langsung saja luke,bryana dan Michael menghampiri ranjang tidurku, mereka terlihat kaget lalu beberapa detik kemudian tersenyum.
"luke panggilin dokter" kata bryana . "oke" jawab luke lalu pergi .
Tak lama kemudian dokter menghampiri ruanggan dimana aku di rawat
Memang baru saja aku melihat diriku ikut menangis, ya. Kami berdua menangis disaat yang bersamaan ,kala itu juga aku menyimpulkan bahwa emosi kita masih terhubung astu sama lain, oh tidak, bukan emosi aku rasa batin atau perasaan kita masih tersinkronisasi satu sama lain walaupun tubuh dan jiwa kami terpisah aku menyimpulkan begitu lama sampai sampai tak sadar,dokter tengah memeriksa tubuhku
"dok baru saja reina meneteskan airmata , apa yang terjadi?"Tanya luke setelah dokter memeriksa tubuhku ini
"tak apa , ini adalah respon ketika pasien koma ,terkadang pasien memberikan respon tertentu seperti gerakan jadi atau meneteskan airmata. Ini sering terjadi antara jiwa dan tubuh mereka masih saling sinkronisasi . Berdoa saja lah ,reina sedang berjuang. Mungkin" jawab sang dokter. Setelah itu dokter pergi dari ruangan ini kulihat Michael mengatakan terimakasih kepadanya
"jadi begini rencanaku " sambung luke dan menjelaskan semua rencananya.
Aku hanya mendengarkan percakapan mereka , dari apa yang ku dengar mereka sering kali menyebut nama calum/cal lantas siapa calum sebenarnya , apa hubungan ku dengannya . apa dia yang menyababkan aku seperti ini ? setelah luke menyelesaikan penjelasannya lantas mereka semua berdiri dari sofa dan menghampiriku
"Reina kita pulang dulu , besok hanya aku yang datang ke sini. Kita akan menjalankan rencana itu , ini semua kita lakukan untukmu, segeralah bangun ya " ucap Michael kepadaku yang sedang terbaring. "dah reina" sambung luke ,ashton dan bryana
Seperginya mereka aku membuntuti luke hingga kerumahnya ,tanpa sepengetahuannya ku ikuti dia sampai kekamarnya. Kamar luke terlihat bagus , rapih buat seukuran remaja laki laki , semua buku buku tertata di rak bertingkat ,sepatu berjejer di sudut dinding. Ada sebuah tv dan playstasion di sebrang ranjangnya .
jendela tepat berada di samping kanan kasur, masih terbuka dan angin berhembus lembut hungga rambutku terbawa arusnya. Lalu kulihat sebuah bingkai foto terpajang di rak bertingkat itu. Aku melihat banyak foto dirinya , ada foto dimana ada 4 laki laki yang berjejer. Memamerkan giginya bisa ku tebak 2 dari mereka adalah ashton dan Michael , tapi yang satu lagi aku ragu ,lantas ku berfikir apakah dia calum?
“ hei cal. Kira kira sabtu ini ada acara ? " tiba tiba saja kudengar luke berbicara.
Oh dia sedang video call . "cal?!" apa dia menyebut nama calum? Tak banyak fikir aku menguping percakapan mereka dan duduk di samping luke dan menghadap ke layar ponselnya.
Terpampang jelas wajah nya disana . dia kah orang yang bernama calum? pikir ku.
calum's POV
Tak terpikirkan oleh ku ,baru saja aku sampai di rumah allin tiba tiba
*dreet dreeet * incoming video call from luke hemmings
"shit . not at this time badboy" kataku kesal tanpa banyak cakap ku angkat dan
" ya , what do u want ?" sapaku.
"hei cal. Kira kira sabtu ada acara ? "timpa luke.
" hmm ,kayaknya engga . tapi tergantung allin sih " jawab gue
" reina. Dia bakal pergi buat sementara , gue sama the boys + bryana mau nganter ke airport,dan gatau baliknya kapan , but dia janji bakal balik. Hari terakhir ketemu . wanna go out with us ?"
