Evita Yusrina - 22215310
Nadia Putri - 24215921
1.
Pengertian
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Berbagai
pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia seperti yang
dikemukakan oleh Handoko (1997, p. 53) Perencanaan sumber daya manusia atau
perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di
waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang
ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Di mana secara lebih sempit
perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik
permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan
datang. Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia
dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja dapat
diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja
berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian
kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar
tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara
ekonomis.
2.
Faktor –
faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri
(internal) maupun yang berasal dari lingkungan organisasi (eksternal).
1. Faktor – faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor – faktor eksternal
adalah berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada di luar
kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya.
- Menurut Kiggundu, menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan faktor – faktor eksternal adalah:
a)
Teknologi,
b)
Sosial budaya,
c)
Politik, dan
d)
Ekonomi.
-
Sedangkan menurut S.P. Siagian memperluasnya menjadi enam faktor,
meliputi:
a)
Situasi ekonomi,
b)
Sosial budaya,
c)
Politik,
d)
Peraturan perundang – undangan,
e)
Teknologi, dan
f)
Pesaing.
Sebenarnya dalam keempat faktor yang diungkap
Kiggundu juga sudah termasuk faktor administrasi dan hukum tersebut yang
dikemukakan oleh S.P. Siagian tersebut.
2. Faktor – faktor Internal
Yang dimaksud faktor – faktor internal adalah
berbagai kendala yang terdapat di dalam organisasi itu sendiri.
Menurut S.P. Siagian faktor –
faktor internal adalah:
a)
Rencana strategik,
b)
Anggaran,
c)
Estimasi produksi dan penjualan,
d)
Usaha atau kegiatan baru dan
e)
Rancangan organisasi dan tugas pekerjaan.
-
Sedangkan menurut Kiggundu mengemukakan bahwa faktor
– faktor internalnya meliputi :
a)
Sistem informasi manajemen dan organisasi,
b)
Sistem manajemen keuangan,
c)
Sistem marketing dan pasar dan
d)
Sistem manajemen pelaksanaan.
Antara faktor – faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, saling
berinteraksi dan berpengaruh.
Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik-tolak dari pengkajian
terhadap faktor – faktor tersebut
3.
Hubungan antara
Perencanaan Sumber Daya Manusia dengan Anggaran
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang
sangat erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber daya manusia sangat
jelas pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal
sebagai berikut.
1. Anggaran merupakan pusat pertemuan antara
politik dengan administrasi publik dan merupakan proses lewat mana konflik – konflik nilai diatasi
dan diterjemahkan ke dalam program – program konkret melalui pengalokasian
sumber – sumber daya yang langka ke tujuan – tujuan program;
2. Karena gaji dan tunjangan merupakan 50
hingga 70% dari pengeluaran intansi pemerintah, nota keuangan yang paling vital
yang disampaikan oleh pimpinan eksekutif atau dianggarkan oleh lembaga
legislatif, merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling
umum digunakan oleh lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah
dari program instansi adalah pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan yang
dialokasikan untuk suatu instansi dan tingkat gaji dan tunjangan yang
diperuntukkan bagi jabatan – jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu
persiapan anggaran dan proses persetujuan merupakan sarana melalui mana lingkup
dari pada administrasi publik
berhubungan dengan konteks politik lebih luas.
3. Perencanaan sumber daya manusia merupakan
aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang menjembatani antara lingkungan
politik luar dan aktivitas – aktivitas inti seperti analisis pekerjaan, uraian
pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan imbalan / kompensasi.
Dari semuanya, Klinger & Nalbandian mengemukakan bahwa perencanaan
sumber daya manusia yang diusulkan oleh para manajer instansi dipengaruhi oleh
realitas politik pada prioritas – prioritas yang ditetapkan oleh lembaga
legislatif dan perkiraan –
perkiraan sumber pendapatan. Perencanaan
sumber daya manusia dimulai dari permintaan kepada para manajer dari supervisor
– supervisor tingkat eksekutif, yang menyangkut informasi mengenai: “Berapa banyak kedudukan dan jenis kedudukan
apa, yang Anda butuhkan untuk mewujudkan tujuan programnya?”. Perencanaan
sumber daya manusia itu berakhir dengan persetujuan lembaga legislatif atas
program – program tersebut dan
pencariran dana untuk memenuhi kedudukan yang baru (atau yang ada).
Hubungan yang menonjol antara perencanaan sumber daya manusia dengan daya
tanggap politik dapat ditunjukkan juga melalui cara di mana pemotongan anggaran
mempengaruhi instansi – instansi pemerintah. Selama krisis cutback
management, langkah pertama dari
manajemen biasanya berupa pemberhentian atau pembatasan penerimaan pegawai baru.
Dengan cara demikian, ini berarti mengisi kedudukan – kedudukan yang ada dan
karenanya kedudukan – kedudukan itu menjadi kosong. Jika situasinya menjadi
sangat serius, kedudukan – kedudukan yang kurang penting dihapuskan, maka
kedudukan – kedudukan tersebut dihapus selamanya dari instansi dan gaji dan
tunjangan yang dialokasikan untuk kedudukan – kedudukan tersebut dikembalikan
kepada lembaga legislatif. Atau, kalau situasi yang sangat buruk (cutback
situation) dapat juga menyebabkan pengurangan atas gaji dari para pegawai,
apakah melalui tindakan badan legislatif langsung ataukah melalui perundingan
dan ratiffikasi persetujuan – persetujuan hasil tawar-menawar bersama.
Oleh karena itu nilai dominan yang mempengaruhi keterkaitan antara
perncanaan SDM dengan lingkungan luar dan aktivitas – aktivitas pengalokasian
utama adalah daya tanggap politik. Nilai ini mengisyaratkan bahwa sejumlah
kududukan yang ditetapkan dan tingkat gaji dan tunjangan yang diberikan kepada
setiap kedudukan, ditentukan secara politik
ketimbang administratif.
Jadi isu – isu seperti uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan penggajian
melibatkan nilai – nilai lain di samping daya tanggap politik. Misalnya, keadilan sosial mengharuskan bahwa
laki – laki dan wanita harus dibayar secara sama jika mereka melaksanakan tugas
– tugas yang secara substansial sama. Keduanya, gaji dan tunjangan – tunjangan
ditentukan tidak hanya oleh lembaga legislatif, tetapi juga sering melalui
proses tawar-menawar bersama yang mencerminkan pentingnya nilai hak – hak
perseorangan.
Pada dasarnya, bagaimanapun juga, daya tanggap politik merupakan nilai
dominan. Pengadilan bisa menuntut gaji yang sama atau suatu paket kompensasi /
imbalan dapat dirundingkan melalui tawar-menawar bersama. Tetapi tidak satupun
dari keputusan – keputusan itu dapat dilaksanakan sebelum badan legislatif,
melalui persiapan anggaran dan proses persetujuan, mencairkan dana – dana
tersebut untuk mengefektivkan keputusan – keputusan tersebut.
4.
ANGGARAN
DAN MANAJEMEN KEUANGAN
v Pengertian
Anggaran
Pengertian
anggaran menurut Mulyadi “Anggaran
merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur
dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka
waktu satu tahun”. Sedangkan pengertian anggaran menurut Narumondang Bulan “Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal
dan sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan”. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter,
berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan
tanggungjawab pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan
pengawasan.
v Macam-macam
Anggaran
Anggaran
yang lengkap dan menyeluruh terdiri dari beberapa unsur yang masing-masing
unsur merupakan suatu paket anggaran yang dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya.
Menurut
M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”, anggaran dapat
dikelompokkan dari beberapa sudut pandang berikut ini :
1)
Menurut
Dasar Penyusunan
2)
Menurut
Cara Penyusunan
3)
Menurut
Jangka Waktunya
4)
Menurut
Bidangnya
Adapun
penjelasan dari pengelompokan anggaran tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1.
Menurut
Dasar Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a)
Anggaran
Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu
dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat-tingkat aktivitas kegiatan yang berbeda.
b)
Anggaran
Tetap, anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
2.
Menurut
Cara Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a)
Anggaran
Periodik, anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu dan pada umumnya
periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran
b)
Anggaran
Kontinu, anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah
dibuat (misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat
dalam setahun mengalami perubahan).
3.
Menurut
Jangka Waktunya, anggaran terdiri dari :
a)
Anggaran
Jangka Pendek, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama satu
tahun(misalnya anggaran untuk keperluan modal kerja).
b)
Anggaran
Jangka Panjang, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun (misalnya anggaran untuk keperluan investasi barang modal atau disebut
juga anggaran modal).
4.
Menurut
Bidangnya, anggaran terdiri dari :
a)
Anggaran
Operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi.
Anggaran Operasional terdiri dari :
ü Anggaran
Penjualan
ü Anggaran
Biaya Pabrik
ü Anggaran Beban
Usaha
ü Anggaran Laporan
Laba Rugi
b)
Anggaran
Keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran Keuangan
antara lain terdiri dari :
ü Anggaran Kas
ü Anggaran Piutang
ü Anggaran
Persediaan
ü Anggaran Utang
ü Anggaran Neraca
ü
v Manfaat Anggaran
Dengan
adanya anggaran segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan utama,
dapat digunakan sebagai:
·
alat
menilai kelebihan dan kekurangan pegawai, dapat memotivasi pegawai
·
menimbulkan tanggung jawab tertentu pada
pegawai
·
menghindari pemborosan dan pembayaran yang
kurang perlu
·
sebagai sumber dana seperti tenaga kerja,
peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan se-efisien mungkin
Dengan
adanya anggaran akan terdapat perencanaan terpadu, terdapatnya pedoman
pelaksanaan kegiatan perusahaan, terdapat alat koordinasi dalam perusahaan,
terdapat alat pengawas yang baik, serta akan terdapatnya alat evaluasi kegiatan
perusahaan .Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa anggaran sangat
bermanfaat bagi manajemen karena anggaran menetapkan tujuan dan sasaran
kegiatan perusahaan, yang juga berfungsi sebagai standar untuk menilai prestasi
dimasa yang akan datang, juga sebagai alat perencanaan, pedoman pelaksanaan
kegiatan, alat pengkoordinasian, alat pengawasan, dan alat evaluasi kerja
v Manajemen
Keuangan
Definisi
Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang
diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
v Tujuan Manajemen
Keuangan
Tujuan
Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.Dengan demikian
apabilasuatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi
mungkin.Seorang manajer jugaharus mampu menekan arus peredaran uang agar
terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.Tujuan normatif manajemen
keuangan adalah mazimization wealth of stockholders atau memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
·
Tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan
nilai sekarang perusahaan.
·
Secara
konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor risiko.
·
Manajemen
harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang
berkaitan dengan perusahaan.
·
Memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih
dalam pengertian akuntansi.
·
Tidak
mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
v Fungsi Manajemen
Keuangan
Berikut
ini penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen
keuangan :
o
Perencanaan
Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
o
Penganggaran
Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
o
Pengelolaan
Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
o
Pencarian
Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
o
Penyimpanan
Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana
tersebut.
o
Pengendalian
Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada perusahaan.
o
Pemeriksaan
Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak
terjadi penyimpangan.
o
Pelaporan
keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus
sebagai bahan evaluasi
5.
FORCASTING
SDM
·
Zero-Base Forecasting: menggunakan tingkat kekaryawanan
organisasi saat ini sebagai titik awal untuk menentukan kebutuhan penyediaan
staf (staffing) di masa depan.
·
Bottom-Up Approach: setiap level yang berurutan dalam
organisasi, mulai dari yang terendah, meramalkan kebutuhannya, hingga akhirnya
menghasilkan ramalan agregat mengenai karyawan yang dibutuhkan.
·
Hubungan antara Volume Penjualan dengan Jumlah
Karyawan yang Dibutuhkan: Salah satu prediktor tingkat kekaryawanan yang
paling berguna adalah volume penjualan. Ada hubungan positif antara permintaan
produk dengan jumlah karyawan yang dubutuhkan.
·
Model Simulasi: teknik peramalan dengan melakukan
eksperimen mengenai situasi nyata menggunakan model matematis.
·
Peramalan Ketersediaan(availability forecast) adalah aktivitas
untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan karyawan-karyawan
dengan keterampilan yang dibutuhkan, dan dari mana sumbernya. Dalam rangka
meramalkan ketersediaan (penawaran SDM),
manajer sumber daya manusia mengamati sumber-sumber internal (para karyawan
yang dipekerjakan saat ini) dan sumber-sumber eksternal (pasar tenaga kerja).
Sumber :