Senin, 28 Maret 2016

Sistem Ekonomi Indonesia - (softskill)

Nadia Putri
24215921
1EB23


SISTEM EKONOMI INDONESIA
1.     Sistem
Sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subjek dan objek :
·        Sistem kemasyarakatan ; orang atau masyarakat
·        Sistem kehidupan/lingkungan ; makhluk hidup dan benda alam
·        Sistem peralatan ; barang atau alat
·        Sistem informasi ; data,catatan,fakta
Perangkat kelembagaan : lembaga/wadah subyek melakukan hubungan,cara dan mekanisme yang menjalin hubungan
Tatanan/kaidah : norma/peraturan yang mengatur hubungan subyek/objek agar berjalan serasi.

2.     Sistem Ekonomi dan Politik
Ekonomi politik merupakan suatu ilmu yang mengkaji bagaimana persoalan-persoalan ekonomi yang terjadi disuatu negara diselesaikan dengan menempatkan kekuatan politik sebagai kekuatan pendukung dalam memberikan solusi terhadap kasus-kasus ekonomi.
Hubungan antara ekonomi dan politik bisa bermakna eksplanatori (menjelaskan bagimana kekuatannya terkait) dan bisa juga bersifat normatif (bagaimana seharusnya sifat perkaitan diantara kedua disiplin ilmu tersebut).
Sebagai suatu disiplin ilmu yang lebih komprehensif, ekonomi politik lahir dari berbagai upaya yang dilakukan untuk menemukan sinergi, mengisi kekosongan yang tidak dijumpai dalam satu disiplin ekonomi atau disiplin politik saja.
Dumairy (1996) sistem ekonomi adalah yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
Sistem ekonomi :
·        Subyek/obyek ; manusia (subyek) dan barang ekonomi (obyek)
·        Perangkat kelembagaan ; lembaga ekonomi formal dan non-formal dan cara serta mekanisme hubungan
·        Tatanan ; hukum dan peraturan perekonomian
Sanusi (2000) perbedaan antar sistem ekonomi dilihat dari ciri :
a.      Kebebaan konsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibutuhkan
b.      Kebebasan masyarakat memilih lapangan kerja
c.      Peraturan pemilihan/pemakaian alat produksi
d.      Pemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam tanggung jawab manajer
e.      Pengaturan atas keuntungan usaha yang diperoleh
f.       Pengatutan motivasi usaha
g.      Pembentukn harga barang konsumsi dan produksi
h.      Penentuan pertumbuhan ekonomi
i.       Pengendalian stabilitas ekonomi
Benang merah hubungan sistem ekonomi dan sistem politik

KUTUB A
KONTEKS
KUTUB Z
Liberalisme
Ideologi politik
Komunisme (menghapus hak perorangan)
Demokrasi
Rezim pemerintahan
Otokrasi atau otoriter (kekuasaan tak terbatas)
Egaliterisme (Berderajat sama)
Penyelenggaraan kenegaraan
Etatisme (lebih mementingkan negara)
Desentralisme
Struktur birokrasi
Sentralisme
Kapitalisme
Ideologi ekonomi
Sosialisme
Mekanisme pasar
Pengelolaan ekonomi
Perencanaan terpusat

Perbedaan sistem ekonomi suatu negara dapat ditinjau dari beberapa sudut :
·        Sistem kepemilikan sumber daya atau faktor – faktor produksi
·        Keleluasaan masyarakat dalam berkompetisi dan menerima imbalan atas prestasi kerja
·        Praktek peranan pemerintah dalam mengatur,mengarahkan,merencanakan bisnis,dan perekonomian dalam umumnya.

3.     Kapitalisme dan Sosialisme
Sistem ekonomi yang ekstrim:
a.      Sistem ekonomi kapitalis
·        Pengakuan terhadap kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi
·        Kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan
·        Tidak batasan bagi individu dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya
·        Campur tangan pemerintah sangat minim
·        Mekanisme pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi
·        USA

b.      Sistem ekonomi sosialis
·        Kepemilikan oleh negara terhadap sumber ekonomi
·        Penekanan terhadap kebersamaan dalam menjalankan dan memajukan perekonomian
·        Imbalan yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja
·        Campur tangan pemerintah sangat tinggi
·        Persoalan ekonomi harus dikendalikan oleh pemerintah pusat
·        USSR
·        Produktivitas dalam masyarakat sosialis dilihat sebagai suatu keadaan yang mampu untuk menghasilkan cukup banyak guna memenuhi kebutuhan materialnya
·        Hakikat manusia dalam masyarakat sosialis, masyarakat dianggap masih belum mau bekerja dengan suka rela, produktif, dan mengedepankan efisiensi sehingga untuk menumbuhkan semangat tersebut masyarakat dalam bekerja harus dibeli upah untuk setiap orang yang mereka pekerjakan

c.      Sistem ekonomi campuran
·        Kepemilikan oleh individu terhadap sumber ekonomi diakui negara
·        Kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan
·        Imbalan yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja
·        Campur tangan pemerintah hanya untuk bidang tertentu seperti bidang yang diperlukan oleh seluruh masyarakat (listrik dan air)
·        Mekanisme pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi dengan beberapa hal perlu adanya campur tangan pemerintah

4.      Persaingan Terkendali
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktor tersebut diatas
Sistem ekonomi Indonesia (sistem persaingan terkendali)
·        Bukan kapitalis dan bukan sosialis, Indonesia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD 1945
·        Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha
·        Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencai keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
·        Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.

5.     Kadar Kapitalisme dan Sosialisme
Unsur kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat dilihat dari sudut berikut ini:
a.      Pendekatan faktual struktural yakni  menelaah peranan pemerintah dalam perekonomian
Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah menggunakan persamaan agregat Keynesian

                                        Y = C + I + G + (X -M)

Y adalah pendapatan nasional
Berdasarkan rumus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah melalui variabel G (pengeluaran pemerintah) dan I (investasi yang dilakukan oleh pemerintah) serta  (X-M) yang dilakukan oleh pemerintah.
Pengakuan kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan pemerintah secara sektoral terutama dalam pengaturan bisnis dan penentuan harga. Pemerintah hampir mengatur bisnis dan harga untuk setiap usaha.

b.      Pendekatan sejarah yakni menelusuri perorganisasian perekonomian indonesia dari waktu ke waktu.
Berdasarkan sejarah, indonesia dalam pengelolaan ekonomi tidak pernah terlalu berat kepada kaitalisme dan sosialisme.
Percobaan untuk mengikuti sistem kapitalis yang dilakukan oleh berbagai kabnet menghasilkan keterpurukan ekonomihingga akhir tahun 1959.
Percobaan untuk mengikuti sistem sosialis yang dilakukan oleh presiden I menghasilkan keterpurukan ekonomi hingga akhir tahun 1965













Daftar Pustaka
Fahmi, Irham. 2013. Ekonomi Politik, Teori dan Realita. Bandung: Alfabeta

Diakses pada tanggal 14 Maret 2016, pukul 19.45 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar