Nadia Putri
24215921
1EB23
PDB (Produk
Domestik Bruto), Pertumbuhan, dan Perubahan Struktur Ekonomi
1. Produk Domestik Bruto
Salah satu indikator penting untuk mengetahui
kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk
Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar
harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar
harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.
PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Diakses : Selasa, 19 April 2016. Pukul 16.21
WIB
2. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN
STRUKTUR EKONOMI
a. Pertumbuhan Ekonomi
Di dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dinyatakan
secara ekspilist bahwa pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting
dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Walaupun bukan suatu indikator yang bagus, tingkat kesejahteraan
masyarsakat dilihat dari aspek ekonominya, dapat diukur dengan penadapatan nasional (PN) perkapita. Untuk
dapat meningkatkan pendapatan nasional,
pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan pertumbuhan PDB dan menjadi
salah satu target penting yang harus
dicapai dalam pembangunan ekonomi.
b. Perubahan Struktur Ekonomi
Perubahan struktur ekonomi, pada umumnya transformasi
struktural. Yang didefinisikan sebagai suatu rangkain perubahan yang saling
terkait satu sama lainnya dalam komposisi
permintaan agregat, perdangan luar negeri (ekspor dan impor), penawaran
agregat (produksi dan penggunaan faktor –
faktor produksi yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
Teori perubahan struktural menitikberatkan pada
transformasi ekonomi yang dialami NB, yang semula bersifat subsisten menuju
kesistem perekonomian yang lebih modern. Ada dua teori utama yang umum
digunakan dalam menganalisa perubahan struktur ekonomi, yaitu Arthur Lewis (Teori
Migrasi) dan Horis Chenery (Teori transformasi Struktural).
Teori Arthur Lewis Membahas proses pembangunan ekonomi
yang terjadi di pedesaan dan perkotaan.
Teori ini mengamsusikan perekonomian tradisional di pedesaan yang didominasi
oleh sektor pertanian dan perekonomian modern di perkotaan dengan industri
sebagai sektor utama.
Teori Horis Chenery ;Proses transformasi struktural
akan mencapai tarafnya yang paling cepat
bila pergerseran pola permintaan domestik kearah output industri
manufaktur diperkuat oleh perubahan yang
serupa dalam komposisi perdagangan luar negeri atau ekspor. Dalam modal
transformasi struktural, relasi antara pertumbuhan output disektor industri
manufaktur, pola perubahan permintaan
domestik kearah output industri dan pola perubahan perdagangan luar negeri
Sumber : https://www.academia.edu/10118590/BAB_III_PERTUMBUHAN_EKONOMI_DAN_PERUBAHAN_STRUKTUR_EKONOMI
Diakses: Selasa,
19 April 2016, pukul 17.50 WIB
3. Pertumbuhan Ekonomi selama Orde
baru sampai Era Megawati
Selama tahun 1966 – 1997, pertumbuhan ekonomi relative tinggi dengan
ukuran pendapatan nasional perkapita tahun 1968 sebesar US$ 60 dan akhir tahun
1980an sebesar US$ 500. Pertumbuhan ekonomi 7-8% selama tahun 1970an dan
menurun 3 – 4% dalam tahun 198an. Perkonomian nasional bergantungan valas dari
ekspor barang primer (minyak dan pertanian). Pemasukan valas ini bergantung
pada:
a. Kondisi pasar internasional
komoditi tersebut.
b. Harga komoditi tersebut.
c. Pertumbuhan ekonomi dunia
(Jepang, USA dan Eropa merupakan pasar utama Indonesia).
Pengaruh Resesi Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Resesi
adalah penurunan aktivitas ekonomi dunia (penurunan GPD).
Dampak resesi tahun 1982 terhadap laju
pertumbuhan ekonomi tahun 1982 sampai 1988

Tahun
|
Pendapatan Perkapita
Indonesia
|
1968
|
56,7
|
1973
|
126,3
|
1978
|
260,3
|
1983
|
494
|
1988
|
467,5
|
1993
|
833,1
|
1997
|
1088
|
1998
|
640
|
1999
|
580
|
Krisis
ekonomi akhir tahun 1997 berdampak pada pertumbuhan ekonomi:
Tahun
|
Pertumbuhan Ekonomi
|
1998
|
-13.1
|
1999
|
0.8
|
2000
|
4.9
|
2001
|
3.3
|
2002
|
3.7
|
Setelah krisis, pertumbuhan
ekonomi di Asia Tenggara selama tahun 1999-2002.
Negara
|
Tahun
|
|||
1999
|
2000
|
2001
|
2002
|
|
Asia Tenggara
|
3,8
|
5,9
|
1,9
|
3,4
|
Philipina
|
3,4
|
4
|
3,4
|
4
|
Indonesia
|
0,8
|
4,9
|
3,3
|
3,7
|
Malaysia
|
6,1
|
8,3
|
0,4
|
4,2
|
Singapura
|
6,9
|
10,3
|
2
|
3,7
|
Thailand
|
4,4
|
4,6
|
1,8
|
2,5
|
Vietnam
|
4,7
|
6,1
|
5,8
|
6,2
|
Pada tahun 1999, Thailand yang mengalami krisis yang sama
dapat menumbuhkan ekonomi yang lebih tinggi dari Indonesia.
Perbandingan
Pendapatan nasional bruto antar negara sebelum dan setelah krisis ekonomi.
Negara
|
1997
|
1998
|
1999
|
2000
|
2001
|
China
|
710
|
740
|
780
|
840
|
890
|
India
|
420
|
420
|
440
|
450
|
460
|
Indonesia
|
1.088
|
640
|
580
|
570
|
680
|
Jepang
|
39.390
|
33.720
|
33.350
|
35.620
|
35.990
|
Korsel
|
11.390
|
8.740
|
8.480
|
8.960
|
9.400
|
Malaysia
|
4.600
|
3.360
|
3.370
|
3.370
|
3.640
|
Pakistan
|
480
|
460
|
450
|
440
|
420
|
Philipina
|
1.240
|
1,090
|
1.050
|
1.040
|
1.050
|
Thailand
|
2.780
|
2.110
|
2.000
|
2.010
|
1.970
|
Vietnam
|
340
|
350
|
370
|
390
|
410
|
Sebelum
krisis PNB Indonesia lebih tinggi dari China, tapi setelah krisis Indonesia
dibawah China, sebagai akibat kredit macet antar bank, produksi industry
manufaktur menurun tajam, sehingga pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan
negative (menurun).
Sektor
|
1995
|
1996
|
1997
|
1998
|
1999
|
2000
|
2001
|
Pertanian
|
4,4
|
3,1
|
1
|
-0,7
|
2,1
|
1,7
|
2,2
|
Pertamb.
& Penggalian
|
6,7
|
6,3
|
2,1
|
-2,8
|
-1,7
|
2,3
|
2,5
|
Industri
manufaktur
|
10,9
|
11,6
|
5,3
|
-11,4
|
2,6
|
6,2
|
6,3
|
Listrik,
Gas & air bersih
|
15,9
|
13,6
|
12,4
|
2,6
|
8,2
|
8,8
|
5,8
|
Bangunan
|
12,9
|
13,6
|
12,4
|
2,6
|
8,2
|
8,8
|
5,8
|
Perdag.
Hotel & Resto
|
7,9
|
8,2
|
5,8
|
-18
|
-0,4
|
5,7
|
3,4
|
Pengangkutan
& Komunikasi
|
8,5
|
8,7
|
7
|
-15,1
|
-0,7
|
9,4
|
3,8
|
Keuangan,
Sewa dan Jasa perusahaan
|
11
|
6
|
5,9
|
-26,6
|
-8,1
|
4,7
|
3,6
|
Jasa-jasa
|
3,3
|
3,4
|
3,6
|
-3,8
|
1,8
|
2,2
|
2,7
|
PDB
|
8,2
|
7,8
|
4,7
|
-13,1
|
0,8
|
4,9
|
3,3
|
Perumbuhan
Riil Komponen Aggregate Demand
Sektor
|
1995
|
1996
|
1997
|
1998
|
1999
|
2000
|
2001
|
2002
|
C
|
16,86
|
9,72
|
8,09
|
-6,4
|
2,97
|
3,63
|
5,94
|
4,72
|
G
|
1,34
|
2,69
|
0,06
|
-15,37
|
0,69
|
6,49
|
8,24
|
12,79
|
I
|
13,99
|
14,51
|
8,57
|
-33,01
|
-19,94
|
17,91
|
3,96
|
-0,19
|
X
|
9,64
|
7,56
|
7,8
|
11,18
|
-31,61
|
16,06
|
1,88
|
-1,24
|
M
|
27,06
|
6,68
|
14,72
|
-5,29
|
-40,68
|
18,18
|
8,05
|
-16,50
|
Diakses:
Selasa, 19 April 2016, pukul 17.50 WIB
4. Faktor-faktor
penentu prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia
Secara garis besar, terdapat sedikitnya
2 (dua) faktor yang menentukan prospek pertumbuhanekonomi di Indonesia. Adapun
kedua faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal.
a.
Factor
internal
Krisis ekonomi
pada tahun 1998
yang disebabkan oleh
buruknya fundamentalekonomi nasional,
serta lambatnya proses
pemulihan ekonomi nasional
pascaperistiwa tersebut menyebabkan banyak investor asing yang enggan
(bahkan hinggasampai saat ini) menanamkan modalnya di Indonesia. Kemudian
proses pemulihanserta perbaikan ekonomi nasional juga tidak disertai kestabilan
politik dan keamananyang memadai, penyelesaian konflik sosial , serta tidak
adanya kepastian hukum.Padahal
faktor-faktor non ekonomi inilah yang merupakan aspek penting
dalammenentukan tingkat resiko yang terdapat di dalam suatu Negara untuk
menjadi dasarkeputusan bagi para pelaku usaha atau investor terutama asing,
untuk melakukanusaha atau menginvestasikan modalnya di Negara tersebut.
b.
Factor
eksternal
Kondisi perdagangan
dan perekonomian regional
serta dunia merupakan
faktoreksternal yang sangat
penting untuk mendukung
proses pemulihan ekonomi
diIndonesia. Mengapa kondisi
perdagangan dan perekonomian regional atau
duniatersebut dinilai penting?
Sebab, apabila kondisi
perdagangan dan perekonomianNegara-negara tersebut
terutama mitra Indonesia
sedang melemah, maka
akanberdampak pula pada proses pemulihan yang akan semakin mengulur
waktu danakibatnya dapat menghambat kemajuan perekonomian di Indonesia.
Selain itu, terdapat juga beberapa
faktor yang dianggap penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu negara,
yaitu:
· Factor sumber daya
manusia
Sama halnya dengan proses
pembangunan. Pertumbuhan ekonomi juga di pengaruhi oleh SDM . Sumber daya
manusia merupakan factor terpenting dalam proses pembangunan. Cepat lambatnya
proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya
melakukan proses pembangunan.
· Factor sumber daya
alam
Sebagian besar Negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.
Namun demikinan, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembangunan ekonomi, apabila tidak disukung oleh kemampuan sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang di maksud diantaranya kesuburan tanah,kekayaan mineral,tambang,kekayaan
hasil hutan,dan kekayaan laut
· Sumber daya modal
Sumber daya modal dibutuhkan
manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal
berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran
pembangunan ekonomi,karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas
5. Perubahan
stuktur ekonomi
Factor factor yang menentukan
terjadinya perubahan struktur ekonomi di Indonesia , antara lain:
a. Produktivitas
tenaga kerja per sector secara keseluruhan
b. Adanya
modernisasi dalam proses peningkatan nilai tambah bahanbaku,barang-setengah
jadi, dan barang jadi
c. Kreativitas
dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk memperluas pasar
produk/jasa yang dihasilkannya
d. Kebijakan
pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan sector komoditi unggulan
e. Ketersediaan
infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi barang dan jasa
serta mendukung proses produksi
f. Terbukanya
perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor – impor
Referensi : http://dokumen.tips/documents/faktor-faktor-penentu-prospek-pertumbuhan-ekonomi-indonesia.html
Diakses
: 16 april 2016 pukul 9.10 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar